AMAL JAMA’I
By Ust. Tsabit/June,18th2011
“Persoalan yang dihadapi dalam sebuah tim bukanlah berapa banyak beban yang ada, akan tetapi bagaimana cara menyelesaikan beban itu—“ [Maxwell]
Tulisan ini dibuat dengan tujuan menyampaikan sedikit ilmu yang didapat dari manapun dan kapanpun. Karena ilmu yang diberikan kepada orang lain akan lebih bermanfaat dan akan kuat berada diingatan, setuju? [Sepakatt =D]
Amal Jama’i, dalam bahasa lain yang sering digunakan adalah teamwork, yaitu semua kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama, dengan visi dan misi yang sama pula, sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Semua yang dilakukan dalam sebuah teamwork adalah semua hasil keputusan bersama, sehingga keputusan orang perorang tidak dibenatkan dalam sebuah tim, kecuali keputusan itu merupakan improvisasi demi kebaikan bersama dan tidak memungkinkan untuk bermusyawarah.
Hal-hal yang dapat merusak sebuah tim adalah penggabungan visi-misi pribadi atas nama visi-misi tim. Dalam hal ini, pribadi yang ada dalam sebuah tim pasti memiliki rasa ingin menonjolkan diri dalam tim supaya pribadi tersebut dipandang hebat. Rasa egois seperti ini yang tidak dikehendaki dan kurang baik dalam tim. Seharusnya, individu-individu dalam tim saling mendukung dan membantu dalam melaksanakan misi demi tercapainya tujuan bersama, dan lebih memperhatikan kekompakan tim daripada menonjolkan diri sendiri.
“Talenta bisa memenangkan pertandingan, tapi tidak bisa mengantarkan seseorang menjadi juara” [Michael Jordan]
Dalam sebuah tim yang sukses, harus ada unsur-unsur yang mendukungnya. Unsur-unsur tersebut antara lain;
- Individu yang percaya diri
Individu dalam tim harus mempunyai rasa percaya diri [tapi jangan over-convident pula], jika ada salah satu anggota yang tidak pecaya diri, ini akan sedikit mengganggu dalam perjalanan menggapai tujuan. Jika ada anggota yang seperti ini, sebagai tim yang baik kita seharusnya mendukung ia untuk menjadi anggota yang percaya diri.
- Adanya rasa percaya pada rekan tim
Saling percaya mungkin sulit dilakukan. Adakalanya seseorang yang tidak biasa bicara kurang mendapatkan kepercayaan dari rekan satu tim. Sehingga ia tidak pernah menjadi mas’ul/pemimpin dalam tim. Hal ini tidak dibenarkan, karena sesungguhnya orang yang pantas menjadi seorang mas’ul adalah orang yayng dapat menghimpun emosi anggota dan dapat melakukan perencanaan yang baik, bukan orang yang pandai berbicara atau pintar dalam segala hal.
- Percaya bahwa tim bisa mencapai tujuan
Jila tidak ada rasa percaya bahwa ia akan mecapai tujuan yang ditetapkan, maka niscaya ia tidak akan dapat mencapai tujuan yang merupakan impiannya.
Tim berarti bekerjasama yang tidak sekedar bekerja secara bersama-sama. Saling membantu dalam menjalanka amanah yang diberikan, akan mempererat kekompakan sebuah tim, dan dapat memperingan beban yang ada.
“Di balik sebuah hasil yang sukses, pasti ada sebuah perencanaan yang baik.”
Empat kunci kesuksesan sebuah tim:
1. Personil dalam tim.
Pribadi personil sangat menentukan keberhasilan sebuah tim, maka dari itu hal yang paling pertama dilakukan adalah memperbaiki masing-masing diri.
2. Visi menentukan keberhasilan
3. Etika kerja.
Disiplin, kecakapan kerja, dan membantu anggota tim yang lain dalam mengerjakan tugasnya. Tanamkan dalam diri personil bahwa KITA ADALAH TIM, BUKAN SUB-SUB TIM.
4. Kepemimpinan yang professional.
Kepemimpinan bukanlah hal yang pertama danutama dalam keberhasilan tim. Leadership adalah kunci terakhir dalam kesuksesan sebuah tim. Kepemimpinan yang cakap dan dapat membaca situasi sangat menentukan keberhasilan tim.
Belajar sesuatu yang baru itu baik. Belajar dari apa yang kau baca itu adalah buah dari apa yang kau baca. Tanamkan dalam diri. Aplikasikan dalam sehari-hari.
Berharap tulisan ini bermanfaat bagi semua orang yang membaca. Sangat mengharapkan adanya perubahan ke arah yang lebih baik dalam penulisan ini. Terima kasih ^_^